Bensin Premium Tak Lagi Disubsidi, Ini Dampaknya Buat Pertamina

Jakarta -Mulai 2015, pemerintah tidak lagi memberikan subsidi untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis RON 88 atau Premium. Dwi Soetjipto, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), menilai kebijakan ini akan membuat kinerja keuangan BUMN migas itu lebih baik.

"Betul, karena kita memang harus berkembang. Fokus kita untuk investasi," kata Dwi kala ditemui di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (31/12/2014).


Pertamina, lanjut Dwi, akan berfokus untuk meningkatkan kapasitas dan membangun kilang minyak.


"Investasi kita di storage dan kilang. Kemudian persiapan untuk percepatan pengembangan di hulu," katanya.


Dengan dicabutnya subsidi Premium, maka Pertamina akan menjual BBM tersebut dengan harga pasar. Artinya, masa-masa Pertamina menjual harga Premium di bawah harga pasar sudah berlalu. Ini tentunya baik bagi keuangan Pertamina.


Kemudian, lanjut Dwi, Pertamina juga menyambut baik kenaikan margin untuk SPBU sampai 17%. Dia berharap ini bisa memicu SPBU memberikan pelayanan yang lebih baik.


"Kalau yang lalu Rp 240/liter, hitung saja 17% berapa. Itu yang akan kita berikan ke depan. Mudah-mudahan SPBU juga jadi lebih baik," tuturnya.


(hds/hds)