Persaingan SPBU Pertamina Vs Asing, Pengusaha Ibaratkan Persib Vs Manchester City

Jakarta -Himpunan Wirausaha Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) khawatir dengan kebijakan pencabutan subsidi BBM premium. Kebijakan itu juga memungkinkan SPBU Asing seperti Shell dan Total bisa menjual jenis BBM RON 88 (setara premium).

Ketua Umum Hiswana Migas Eri Purnomohadi mengatakan kondisi ini akan membuat SPBU Pertamina kalah saing.


"Ini bahaya loh, kita termasuk SPBU Pertamina belum siap kalau dibuka bebas seperti ini, di mana SPBU asing bebas buka SPBU di mana saja, dan bebas jualan premium," ujar Eri saat dihubungi detikFinance, Jumat (2/1/2015).


Eri mengungkapkan, bila SPBU Pertamina dengan SPBU asing saling bersaing, maka dipastikan akan kalah, karena tidak seimbang. Ia bahkan mengibaratkan persaingan ini seperti sebuah klub sepakbola lokal dengan klub Inggris, Eropa.


"SPBU kita bertarung sama SPBU Shell habis kita, itu ibarat Persib lawan Manchester City, ibarat Chris John versus Mike Tyson bukan KO lagi tapi bisa mati. Kenapa? SPBU Shell itu di seluruh dunia jumlahnya ratusan ribu, SPBU Pertamina hanya 5.000-an itupun hanya di Indonesia. Modal Shell itu tak terhingga, mereka perusahaan terbesar nomor 3 versi Fortune 500 sementara Pertamina di urutan 120," ungkapnya.


Ia mengharapkan, pemerintah dapat membatasi keberadaan SPBU asing, jangan jadikan Indonesia hanya menjadi market perusahaan tersebut, namun melupakan perusahaan nasional.


"Kita ini market, bayangkan 8 juta unit motor baru dan 1,2 juta unit mobil baru bertambah tiap tahun, itu market besar masa hanya kita berikan ke asing. Contohlah Korea Selatan mereka benar-benar melindungi BUMN-nya," ucapnya.


"Kami bukan berarti ingin SPBU asing diusir, tapi harusnya kehadiran mereka membantu rakyat Indonesia, bangun dong di wilayah timur Indonesia, bangun kilang minyak di sana, bagun storage di sana, jangan maunya hanya di Jawa saja tapi di Papua juga dong," tutupnya.


(rrd/hen)