Harganya Anjlok, Pemerintah Masih Bebaskan Bea Keluar Sawit

Jakarta -Kementerian Perdagangan (Kemendag) masih memberlakukan pembebasan bea keluar (BK) atas ekspor sawit dan turunannya termasuk CPO (Crude Palm Oil) periode Januari 2015. Pembebasan BK CPO sudah dilakukan Kemendag sejak 1 Oktober 2014 atau bertahan selama 4 bulan hingga saat ini.

Kemendag telah menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 93/M-DAG/PER/12/2014 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang dikenakan bea keluar. BK CPO ditetapkan sama dengan bulan Desember 2014 yakni sebesar 0%. Pembebasan BK lebih disebabkan karena harga CPO dunia yang masih anjlok.


"Penurunan harga referensi dan HPE untuk produk CPO dan biji kakao disebabkan oleh melemahnya harga internasional untuk komoditas tersebut," ungkap Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Partogi Pangaribuan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (3/01/2015).


Menurut Partogi, rendahnya harga CPO di bawah tingkat ambang batas pengenaan BK yaitu di level US$ 750. Hal itu menjadi pertimbangan pemerintah masih tetap dikenakannya BK sebesar 0% untuk periode bulan Januari 2015 untuk CPO dan Produk Turunannya. Partogi menambahkan penetapan HPE periode Januari 2015 dilakukan setelah berkoordinasi dengan instansi terkait dan menyikapi perkembangan harga komoditas baik nasional maupun internasional.


"Rendahnya Harga Referensi dan HPE CPO saat ini disebabkan oleh masih lemahnya harga CPO internasional yang disebabkan oleh oversupply pasar internasional minyak nabati dunia terutama oleh minyak nabati dari sumber lain sebagai kompetitor CPO," tuturnya.


Sementara produk pertanian dan kehutanan yang dikenakan BK adalah produk CPO, biji kakao, kayu, dan kulit. Penetapan HPE CPO didasarkan pada harga referensi CPO US$ 696,60/MT (Matrik Ton) yang turun sebesar US$ 36,56 atau 4,99% dari periode bulan sebelumnya yaitu US$ 733,16/MT sehingga didapat HPE CPO sebesar US$ 625/MT yang turun US$ 37 atau 5,59% dibandingkan periode bulan sebelumnya yang sebesar US$ 662/MT.


Sedangkan harga referensi biji kakao untuk penetapan HPE biji kakao mengalami penurunan sebesar US$ 44,18 atau 1,51% yaitu dari US$ 2.929,75/MT menjadi US$ 2.885,57/MT.


Sehingga berdampak pada penetapan HPE biji kakao yang juga turun sebesar US$ 43 atau 1,6% dari US$ 2.631/MT pada periode bulan November menjadi US$ 2.589/MT. Namun BK biji kakao tidak berubah dibandingkan periode bulan sebelumnya yaitu sebesar 10%.


(wij/wij)