"Alhamdulillah, berjalan sesuai rencana yang dicanangkan sehingga penyerapannya tidak terlalu jelek. Walaupun kondisinya 2014 katanya tahun Pemilu," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono saat berbincang dengan detikFinance, Selasa (30/12/2014).
Basuki menjelaskan, saat ini pelaporan keuangan kementerian masih dilakukan terpisah antara Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. "Untuk mempermudah karena penyusunan APBN 2014 kan 2 kementerian. Jadi saat ini pelaporan masih terpisah, tahun depan baru gabung," jelasnya.
Meskipun secara persentase lebih baik, namun secara nominal serapan belanja Kementerian Pekerjaan Umum turun dibanding tahun. Hal ini karena total pagu yang dialokasikan memang mengalami penurunan dari Rp 86,49 triliun pada 2013 menjadi Rp 76,46 triliun pada 2014.
Dari catatan kementerian, penyerapan anggaran terbesar ada di Direktorat Jenderal Bina Marga yaitu Rp 37,64 triliun (93,81%). Kemudian penyerapan anggaran di Balitbang tercatat Rp 450,1 miliar (92,19%).
Kemudian anggaran di Ditjen Cipta Karya terserap Rp 13,74 triliun (93,61%). Ditjen Penataan Ruang menyerap anggaran Rp 754,66 miliar (77,42%), BP Konstruksi Rp 301,31 miliar (90,35%), dan Ditjen Sumber Daya Air Rp 16,61 triliun (91,67%).
(dna/hds)
