Buntut Apel Berbakteri Mematikan, Impor dari AS Diperketat

Karawang -Sejak temuan bakteri mematikan, Listeria Monocytogenes di apel jenis gala dan granny smith asal Amerika Serikat (AS), Badan Karantina Pertanian (Barantan), Kementerian Pertanian (Kementan) mengeluarkan aturan pengetatan terhadap seluruh produk hortikultura asal AS.

Bakteri mematikan ini ditemui di dua jenis apel tersebut, yang dikemas di Bidart Bros, California, AS.


Prosedur pengetatan yang dilakukan Barantan yaitu, mewajibkan uji laboratorium (lab) bagi seluruh produk hortikultura asal negeri Paman Sam itu. Aturan ini berlaku mulai pertengahan Januari 2015.


"Harus dilakukan pengujian lab pada semua produk dari AS," ungkap Kepala Barantan Banun Harpini, di lokasi pembakaran PT Tenang Jaya Sejahtera di daerah industri BTB 7, Kampung Cigempol, Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel, Karawang, Jawa Barat, Jumat (5/03/2015).


Selain wajib masuk uji lab, produk hortikultura asal AS yang masuk harus memiliki sertifikat COA atau Certificate of Analyze yang diterbitkan pemerintah AS. Adanya sertifikat itu membuktikan bila produk hortikultura layak konsumsi, aman, dan tidak mengandung Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).


"Harus dilengkapi sertifikat keamanan pangan yang namanya COA bila itu layak dikonsumsi," imbuhnya.


Banun mengakui, selama ini pengawasan produk hortikultura yang masuk ke Indonesia hanya bersifat monitoring. Hal itu disebabkan, antara Indonesia dan AS sepakat menandatangani perjanjian Mutual Recognition Agreement (MRA).


Produk hortikultura asal AS juga diberikan keistimewaan karena dapat masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok. Tidak hanya apel, Karantina mencatat ada beberapa produk hortikultura lain asal AS yang masuk ke Indonesia seperti anggur dan pir.


"Setelah pasca Listeria, mereka wajib diperiksa lab setiap kontainer dan beban otomatis menjadi tanggung jawab pemilik. Sampai kapan? Sampai AS mendeklarasikan kejadian luar biasa ini dicabut secara scientific. Jadi harus kembali mengajukan pengakuan lagi," jelasnya.


(wij/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com