Dolar AS Melonjak, Menteri Rini Dorong BUMN Pakai 'Asuransi' Valas

Jakarta -Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) telah menembus Rp 13.000. Melonjaknya dolar AS berdampak ke kinerja perusahaan yang aktivitas bisnisnya bersentuhan dengan valuta asing.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meminta perusahaan pelat merah melakukan mitigasi risiko terkait pelemahan rupiah, salah satunya melakukan hedging atau asuransi terhadap rupiah.


"Kami dorong mereka untuk mengurangi risiko itu. Jadi kami dorong mereka lakukan hedging," kata Rini di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (6/3/2015).


Selain melakukan hedging, Kementerian BUMN mendorong perusahaan merah mengkonversi utang berbentuk valuta asing ke rupiah untuk mengurangi dampak pelemahan rupiah.


"Masih ada beberapa hal yang dibicarakan. Apakah pinjaman dapat dikonversi ke dalam rupiah ataupun pendapatannya. Atau malah kemudian sudah dikalkulasi untuk dapat langsung menjadi dolar," ujarnya.


Rini menyebut BUMN yang paling terpukul akibat pelemahan rupiah ialah BUMN yang aktivitas bisnisnya memakai valuta asing namun pendapatannya dicatat dalam rupiah.


"BUMN itu mempunyai risiko valuta asing yang tinggi sedangkan pendapatan di valuta asing rendah," sebutnya.


(feb/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com