Tak Hanya Putin, Gaji PNS Russia Juga Dipotong 10% Gara-gara Krismon

Moskow -Russia benar-benar sedang mengencangkan ikat pinggang. Sanksi yang diberikan negara-negara barat pasca konflik Russia-Ukraina membuat ekonomi Negeri Beruang Merah itu jatuh ke jurang krisis moneter.

Berbagai penghematan pun sudah dilakukan, seperti memotong anggaran belanja negara tahun ini. Rencana terbaru adalah memotong gaji pegawai negeri sipil (PNS) sebesar 10%.


Seperti dikutip dari CNN, Sabtu (7/3/2015), pemangkasan gaji tersebut sejalan dengan rencana Presiden Russia Vladimir Putin yang juga memotong gajinya sendiri sebesar 10% atau setara 900.000 ruble (sekitar Rp 168 juta) untuk 2015 ini.


Pemerintah setempat sudah memprediksi ekonomi Russia tidak akan tumbuh tahun ini, tapi menyusut sekitar 5%. Inflasi juga diramal bakal tinggi seiring dengan biaya-biaya yang naik.


Belum lagi harga minyak dunia yang masih anjlok. Selama ini Russia mengandalkan pemasukan cukup besar dari penjualan minyak.


Pada anggaran 2013, Putin dilaporkan punya gaji 3,6 juta ruble setahun (Rp 720 juta). Tapi berdasarkan dokumen pemerintahan yang terbaru, gaji Putin sudah naik hampir tiga kali lipat di 2014 menjadi sekitar 9 juta ruble (Rp 1,8 miliar).


Ini merupakan rentang gaji yang biasa saja bagi seorang kepala negara. Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama bergaji US$ 400.000 (Rp 4,8 miliar) setahun, sedangkan Kanselir Jerman Angela Merkel digaji US$ 240.000 (Rp 2,8 miliar).


(ang/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com