Harga-harga Naik, Saatnya Kencangkan Ikat Pinggang

Jakarta -Memasuki 2015, banyak tantangan berat yang menanti masyarakat Indonesia. Pasalnya, 2015 baru berjalan dua bulan, harga-harga kebutuhan pokok sudah banyak yang naik.

Misalnya, elpiji 12 kg yang naik ke Rp 134.000, harga beras eceran rata-rata Rp 20.000 per liter, Bahan Bakar Minyak (BBM) premium naik jadi Rp 6.900 per liter, nilai tukar dolar AS yang melambung hingga Rp 13.000.


Itu yang sudah naik. Nah, ada juga yang baru mau naik, seperti tarif listrik dan pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN) 10% pada tarif tol, serta wacana kenaikan tarif Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Semua ini akan membuat biaya hidup makin tinggi.


Perencana Keuangan Aidil Akbar mengatakan, saatnya mengencangkan ikat pinggang dan menghitung kembali biaya keuangan bulanan. Menurutnya, setiap keluarga pasti punya batas minimum pengeluaran yang bisa dipangkas.


"Selama masih bisa, orang akan cenderung mengurangi pengeluaran yang enggak penting," kata Aidil kepada detikFinance, Kamis (5/3/2015).


Ia memberi contoh beberapa pengeluaran yang kurang penting dan bisa dipangkas. Seperti misalnya, biasanya nongkrong di kafe setiap hari setelah pulang kerja, hal itu bisa dikurangi, menjadi hanya dua atau tiga kali saja dalam seminggu.


Selain itu, kata dia, kalau selama ini berolahraga di pusat kebugaran alias gym, maka bisa diganti dengan jogging di taman yang tidak perlu mengeluarkan banyak biaya.


"Kalau yang hobi nonton (bioskop) tiap weekend bisa dikurangi jadi dua minggu sekali, atau diganti pakai DVD," ujarnya.


"Hal-hal yang sifatnya leisure itu kalau bisa ditekan saja. Supaya pengeluaran bulanan kita menjadi seminimum mungkin," tambah Aidil.


Masih ada tips lain dalam mengelola keuangan pada saat harga-harga naik seperti sekarang ini. Tunggu di berita selanjutnya.


(ang/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com