Sucorinvest: IHSG Berfluktuasi Menguat

Jakarta -Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, I Gusti Nyoman Wiratmaja memperkirakan, kebutuhan gas nasional akan mencapai 11.049 mmscfd (million standard cubic fet per day) pada tahun 2019, dibandingkan saat ini 9.688 mmscfd, terutama didorong oleh proyek pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW).

Dari rencana pembangunan tersebut, 13.400 MW di antaranya berupa pembangunan PLTG.


Wiratmaja mengakui, kebutuhan gas nasional tersebut tidak akan dapat dipenuhi dari lapangan migas dakam negeri, sehingga impor gas berupa gas alam cair (LNG) pasti diperlukan.


Kami menilai peningkatan kebutuhan gas dalam beberapa tahun ke depan akan memberikan sentimen positif kepada PGAS, sebagai penyalur utama kebutuhan gas nasional, dengan pelanggan utama dari kalangan industri.


Bursa Eropa ditutup menguat, setelah ECB (bank sentral Eropa), menetapkan tanggal dimulainya program pembelian obligasi dan menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Eropa.


Bursa AS ditutup menguat, optimisme menjelang laporan data pekerjaan yang akan dirilis dan detil program QE yang digulirkan ECB.


Bursa Asia dibuka mixed, karena pelemahan yen, dan optimisme menjelang rilis data pekerjaan AS dan detil program QE yang dilakukan oleh ECB.


Hari ini kami perkirakan IHSG akan bergerak berfluktuasi menguat, di kisaran 5.434-5,485, dengan RSI menguat meski Stochastic menurun, MACD bergerak turun dan berpotensi death cross, William %R, ROC dan MFI masih menguat, meski muncul three black crows candle dan penurunan harga kemarin diikuti dengan penurunan volume.


(dnl/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com