Bulog Boleh Impor Beras 500 Ribu Ton

Jakarta -Perum Bulog mendapatkan jatah impor beras dari Kementerian Perdagangan (Kemendag). Impor beras dilakukan untuk mengisi stok cadangan beras pemerintah yang terus berkurang karena terganggunya produksi padi di dalam negeri.

Menurut data Kemendag, Bulog mendapatkan alokasi impor beras 500.000 ton yang terdiri dari beras medium dan beras premium. Impor beras medium atau beras dengan tingkat pecah (broken) 25% sebanyak 300.000 ton, sisanya 200.000 ton adalah beras dengan tingkat pecah 5% atau premium.


Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengungkapkan sampai sekarang, Bulog baru merealisasikan 50.000 ton.


"Bahkan 50.000 ton itu sudah sampai di Indonesia, sudah di gudang Bulog untuk mengantisipasi daripada kekurangan atau tingginya permintaan, jadi sudah siap untuk masalah itu," kata Lutfi saat ditemui di kantor Kementerian Perdagangan, Jalan Ridwan Rais, Jakarta, Jumat (8/08/2014).


Lutfi punya alasan kuat mengapa Bulog juga mendapatkan alokasi impor beras premium. Menurut Lutfi, permintaan dan kebutuhan beras premium masyarakat Indonesia cukup besar.


"Tapi diingatkan lagi bahwa masyarakat Indonesia ini, taksiran Kemendag menuju 30% itu adalah beras premium. Artinya apa? jadi beras orang Indonesia ini sekarang berasnya sudah lebih baik, artinya apa? Ketika kekurangan beras premium, itu akan ada full factor, jadi faktor untuk menarik harga beras medium itu untuk naik. Jadi saya juga mesti bisa mempunyai mekanisme untuk mengintervensi pasar beras premium," jelasnya.


(wij/zul)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!