Likuiditas Ketat, Bank Mandiri Rem Pertumbuhan Kredit

Jakarta -PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengerem pertumbuhan kredit tahun ini menjadi di kisaran 15-17%. Perlambatan kredit dinilai perlu di tengah situasi likuiditas yang cenderung ketat saat ini.

"Likuiditas makin ketat. Loan kami targetkan 15-17%," ujar Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin, saat ditemui usai acara halal bihalal di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (4/8/2014).


Tahun lalu, Bank Mandiri mampu mencapai pertumbuhan kredit 21,5%. Untuk tahun ini, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan memberi arahan pertumbuhan kredit diperlambat menjadi 15-17%.


Perlambatan kredit dibutuhkan seiring ekonomi yang tumbuh melambat. Jika kredit dipaksakan melaju kencang sementara ekonomi melambat, yang terjadi adalah overheating.


Menurut Budi Indonesia butuh perlu memperdalam instrumen pasar keuangan. "Kalau kita punya pasar keuangan yang dalam, sistem keuangan jadi aman, harga lebih stabil. Kalau ada volatilitas di market bisa lebih stabil," katanya.


Budi juga menjelaskan bahwa komposisi Loan to Deposit Ratio (LDR) di Indonesia saat ini mayoritas masih berasal dari dana masyarakat bukan dari pasar keuangan.


"Kalau aturannya LDR itu kan harus dari DPK (Dana Pihak Ketiga), sekarang masih sangat terkonsentrasi dari masyarakat. Kalau di negara maju sudah mayoritas dari pasar uang," tuturnya.


(hds/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!