Selain Kuda Sumba, Pemerintah Bakal Ekspor Kuda Pacu

Jakarta -Kementerian Perdagangan (Kemendag) tak hanya mengeskpor kuda jenis Sumba. Kuda pacu asli Indonesia pun bakal diekspor. Salah satu alasannya karena harga yang jauh lebih mahal dan bernilai tambah.

"Saya mau tidak hanya kuda asli Indonesia saja tetapi kuda Pacu Indonesia bisa dijadikan komoditas ekspor karena harganya jauh lebih tinggi," ungkap Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Nus Nuzulia Ishak saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jalan Ridwan Rais Jakarta, Kamis (7/08/2014).


Harga kuda Sumba/sadel Indonesia yang dibeli Malaysia hanya dihargai Rp 35 juta/ekor. Sementara di pasar ekspor, kuda jenis pacu Indonesia harganya ditafsir bisa mencapai Rp 250 juta atau paling rendah Rp 100 juta.


Harga kuda pacu Indonesia sebanding dengan harga kuda Polo asal Argentina. Harga kuda tertinggi masih dipegang kuda asal Jerman yaitu Warm Blood dengan harga per ekor mencapai Rp 3,5 miliar.


"Kuda Pacu Indonesia yang sudah dikembangkan ibu Oetari (eksportir sekaligus pemilik Pamulang Breeding Farm) itu sejak 30 tahun. Hanya jenis Kuda Pacu di kita agak menurun padahal saat zaman Soeharto agak bagus tuh, dan itu memacu pembiakannya. Kita arahkan ekspor ke kuda Pacu Indonesia. Kudanya ini besar-besar itu dibandingkan kuda Sumba yang kecil-kecil," paparnya.


Untuk meningkatkan ekspor kuda hidup Indonesia, Kemendag tidak ragu memberikan bantuan seperti promosi dagang. Hal itu dilakukan agar Indonesia bisa menjadi eksportir kuda terbesar yang bisa mengalahkan negara-negara lain seperti Filipina.


"Amerika, Australia dan paling saat ini eksportir kuda terbesar adalah Filipina bukan main yang mereka kembang-biakan kuda. Kita ekspor baru ke negara-negara ASEAN dan Timur Tengah juga," cetusnya.


(wij/zul)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!