Kerugian Palestina Akibat Konflik Israel-Hamas Capai Rp 60 Triliun

Ramallah -Setelah satu bulan berlalu, konflik antara Israel dan Hamas menghasilkan kerugian yang cukup dahsyat di Jalur Gaza. Kerugian yang diderita pihak Palestina diperkirakan mencapai US$ 4-6 miliar (Rp 40-60 triliun).

Deputi Kementerian Keuangan Palestina Taysir Amro mengatakan, kerugian tersebut sudah termasuk potenis kerugian ekonomi yang hilang selama adanya konflik.


Kepada AFP, Rabu (6/8/2014), Amro mengatakan tingkat kerugian itu masih berpotensi naik lebih tinggi jika dihitung dengan kerugian yang didierita 1,8 juta penduduk Palestina.


Angka pasti dari total kerugian tersebut baru bisa dihitung jika situasi sudah kembali normal. Saat ini, situasi di Jalur Gaza masih panas setelah 1.850 orang terbunuh dan hampir setengah juta orang lainnya hilang.


Amro mengatakan, para pemberi bantuan dari berbagai dunia akan berkumpul di Norwegia September mendatang. Namun ia tidak merinci kapan pertemuan itu akan berlangsung.


Saat ini gencatan senjata selama 72 jam, yang difasilitasi Mesir dan Amerika Serikat (AS), sudah mulai berlaku. Pertempuran ini wilayah ini dimulai pada 8 Juli dan sempat terjadi serangan terbesarnya pada 17 Juli.


Ratusan rumah hancur sepanjang pekan lalu di Jalur Gaza, ditambah dengan hancurnya satu-satunya pembangkit listrik di wilayah tersebut sehingga mengakibatkan mati lampu massal.


Saat ini wilayah milik Palestina yang diblokade oleh Israel dan Mesir mengalami kekurangan air bersih dan listrik.


Sebelum pertempuran pun wilayah tersebut sudah mengalami pemadaman bergilir selama 12 jam tiap hari. Hal ini menghambat operasional rumah sakit, sekolah, area bisnis, dan tempat penyaring air bersih.


(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!