Ekonomi RI Melambat, Wamenkeu: Ini Tren Regional, Bahkan Global

Jakarta -Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2014 tercatat paling rendah sejak 2009. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Indonesia hanya tumbuh 5,12%.

Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menilai, perlambatan ekonomi bukan hanya terjadi di Indonesia. "Trennya bukan hanya Indonesia. Ini regional, bahkan mungkin global," katanya di Gedung Djuanda, Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (7/8/2014).


Negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, lanjut Bambang, juga mengalami hal serupa. Kedua negara tersebut mengalami perlambatan ekonomi karena ekspor yang turun sebagai akibat lesunya permintaan.


"Jadi memang ada pelemahan demand global. Kita melihat memang ini kondisi yang terjadi sekaranng," kata Bambang.


Namun, menurut Bambang, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan membaik pada kuartal III dan IV. Dia memperkirakan ekspor akan pulih karena sejumlah perusahaan tambang mineral sudah bisa mengirim produk mereka ke luar negeri.


"Ekspor kemarin salah satu yang tumbuh negatif. Mudah-mudahan ada perbaikan di ekspornya," sebut Bambang.


Selain ekspor, Bambang mengatakan belanja pemerintah juga akan lebih baik dibandingkan kuartal II. Terutama untuk belanja barang dan modal.


"Belanja pemerintah kemarin negatif karena semua setop dulu, kita mau bahas APBN-P. Dengan ada kepastian APBN-P mudah-mudahan pola konsumsi pemerintah, belanja barang mulai jalan normal di kuartal III dan mudah-mudahan lebih besar lagi di kuartal IV," paparnya.


Meski demikian, Bambang tidak menapik adanya pengaruh dari faktor global. "Kita juga berharap demand dari negara-negara seperti Tiongkok dan Amerika Serikat juga membaik. Itu yang agak susah, kita nggak bisa kontrol," ucapnya.


(mkl/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!