Tim Transisi Jokowi-JK Tak Temui Pemerintah Sampai 21 Agustus

Jakarta -Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai pemenang pemilihan presiden (pilpres) 2014. Meski masih ada gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK), tetapi duet ini bergerak cepat dengan membentuk Tim Transisi untuk menyusun segala hal yang dibutuhkan jika memerintah nanti.

Salah satu tugas Tim Transisi Jokowi-JK adalah mempersiapkan berbagai program yang akan dilakukan segera setelah resmi menjadi presiden dan wakil presiden. Program-program yang akan dikerjakan tentu membutuhkan sumber dana, dan itu berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).


Dalam penyusunan RAPBN 2015, Jokowi-JK memang tidak dilibatkan karena belum ada presiden dan wakil yang presiden yang pasti hingga ada putusan MK. Namun, Tim Transisi Jokowi-JK tetap meyakini RAPBN 2015 akan memberikan ruang gerak bagi masuknya program-program dari presiden baru.


"Kami percaya akan ada ruangan yang khusus meski secara waktu mepet. Tapi akan ada ruangan yang diberikan pemerintah sekarang untuk yang baru ini," kata Deputi Kantor Transisi Anies Baswedan di Kantor Transisi, Jakarta, Jumat (8/8/2014).


Proses transisi yang disiapkan pemerintah sekarang, entah siapa pun pemimpin yang akan dimenangkan MK nantinya, diharapkan bisa menjadi rujukan baik bagi pemerintahan ke depan.


"Justru transisi sekarang menjadi penting. Transisi masuk dan keluar pemerintahan. Mudah-mudahan pengalaman 2014 ini bisa jadi rujukan," kata Anies.


Meski begitu, Kantor Transisi menyatakan belum ada rencana bertemu pemerintah guna membahas RAPBN 2015. Ini baru akan dilakukan usai putusan MK pada 21 Agustus 2014.


"Belum ada pertemuan menteri sampai 21 Agustus 2014," ujar Anies.


(dnu/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!