"Setiap tahunnya pabrik semen Tonasa membutuhkan 100.000 ton batu bara, 10.000 ton-nya (10%) kami gunakan alternatif fuel sekam padi, kalau batu bara harganya Rp 600.000 per-tonnya, sekam padi hanya Rp 200.000 per-tonnya, jadi kami menghemat sekitar Rp 4 miliar per tahunnya," ujar Direktur Utama PT Semen Tonasa Andi Unggul Attas dalam keterangan pers-nya di kantor cabang Semen Tonasa di Makassar, jalan Chairil Anwar, Makassar, Selasa (30/12/2014).
Menurut Unggul, bahan bakar sekam yang dikumpulkan dari daerah-daerah sekitar pabrik lebih efisien dan lebih bersih. Hambatannya, suplai sekam akan berkurang bila musim hujan tiba.
Selain itu, selama tahun 2014 ini pendapatan pabrik semen yang termasuk Grup Semen Indonesia ini mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, yakni pada tahun 2013 lalu pendapatannya Rp 4,869 triliun naik menjadi Rp 5,336 triliun di tahun ini.
Sedangkan produksi semen naik dari 5.979.214 ton pada 2013, menjadi 6.135.248 ton. Penjualan juga naik dari 6.224.314 ton selama tahun 2013, naik menjadi 6.649.917 ton pada 2014.
"Target kami demand tahun ini 6%, rupanya hanya 3,2%, tapi dibanding tahun 2013 sudah lumayan, tahun depan kami target demand 6%, produksi 7 juta ton agar kami bisa memaksimalkan produksi pabrik kami," pungkas Unggul.
(mna/hen)
