Tiga Poin Penting Supaya Bisnis AirAsia Tak Terpengaruh Insiden Pesawat Hilang

Jakarta -Bisnis AirAsia diprediksi tidak akan terlalu kena imbas insiden hilangnya pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501. Tiga poin penting ini yang jadi alasannya.

Analis transportasi dari CIMB dalam hasil risetnya menyatakan tiga poin ini yang jadi penentu cepat atau lambatnya pemulihan citra AirAsia di mata penumpang.


"Cepat atau lambarnya pemulihan AirAsia tergantung kepada tiga poin ini. Pertama seberapa cepat pesawat yang hilang itu ditemukan atau seberapa cepat ada kepastian mengenai nasib pesawat," ujar CIMB dalam risetnya yang dikutip CNBC, Senin (29/12/2014).


Kedua, kualitas dari humas AirAsia dalam menangani masalah ini, dan ketiga persepsi masyarakat atas penyebab kecelakaan pesawat, apakah disebabkan cuaca buruk atau kesalahan teknis.


Menurutnya, AirAsia tidak akan terlalu mempermasalahkan biaya tambahan terkait asuransi karena sudah ditutupi oleh perusahaan asuransi.


Namun bank asal negeri jiran itu memprediksi setiap 1% penurunan penumpang AirAsia akan setara dengan koreksi 13% kepada kinerja maskapai di tahun 2015.


CIMB juga memprediksi rekam jejak AirAsia Indonesia yang selama ini selalu terbang dengan aman akan menjadi kunci paling penting dalam membantu pemulihan citra perusahaan. Apalagi AirAsia Indonesia termasuk satu dari lima maskapai Indonesia yang boleh terbang ke Eropa.


Maskapai lain yang sudah mendapat pengakuan keselamata dari Eropa adalah Garuda Indonesia, Airfast Indonesia, Mandala Airlines, dan Ekspres Transportasi Antarbenua.


(ang/hds)