Tekan Biaya Operasional, Garuda Kurangi Kursi Kelas Bisnis

Jakarta -PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mengubah komposisi tempat duduk penumpang untuk menekan biaya di tengah industri penerbangan yang sedang sulit. Jumlah kursi penumpang kelas bisnis dikurangi sedangkan jumlah kursi kelas ekonomi diperbanyak.

"Kita rekonfigurasi kompartemen. Kita punya economy class. Tetap kita disiplin dengan 5 star airlines. Kita adjust kursi kelas bisnis dari 12 kursi menjadi 8 kursi," kata Direktur Utama Garuda Arif Wibowo di Kantor Pusat Garuda, Tangerang, Senin (29/12/2014).


Pengurangan jumlah kursi kelas bisnis pada pesawat tipe Boeing 737-800 NG tersebut diyakini mampu meningkatkan kapasitas kursi kelas ekonomi sebesar 15% hingga 20%.


"Itu mampu turunkan cost per seat. Garuda akhirnya punya daya saing dengan maskapai lain," jelasnya.


Selama ini, tingkat isian kelas bisnis Garuda sebesar 40% hingga 50%. Angka ini merupakan rata-rata sepanjang 3 tahun terakhir. Penyesuaian ini tentunya juga dipengaruhi oleh kebijakan larangan berpergian memakai pesawat kelas bisnis untuk petinggi BUMN.


"Kita hasil analisa tingkat isian bisnis 40-50% selama 3 tahun terakhir. Kebetulan himbauan pemerintah tentang larangan naik kelas bisnis, isian drop ke 30%," jelasnya.


Pengurangan kursi kelas bisnis akan dilakukan secara bertahap mulai tahun 2015. Tahap awal, penyesuaian ini dilakukan pada 24 armada Boeing 737-800 NG.


"Itu dilakukan tahap awal untuk 24 pesawat. Itu pesawat 737-800 NG. Itu dilakukan sejalan dengan jadwal maintenance," sebutnya.


(feb/ang)