100 Hari Jokowi, Ekonom Bank Inggris: Luar Biasa!

Jakarta -Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menjalani 3 bulan pemerintahannya, atau 100 hari. David Fernandez, Managing Director, Head of FICC Research, and Chief Asia Economist dari Barclays (Inggris), memberi penilaian terhadap 100 hari pemerintahan Jokowi.

"Sepertinya dia menonjol. Terutama dengan kebijakan subsidi BBM (Bahan Bakar Minyak) yang diambil," kata Fernandez di sela-sela acara Mandiri Investment Forum 2015 di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (27/1/2015).


Mulai 1 Januari 2015, pemerintah telah mencabut subsidi untuk Premium dan Solar diberikan subsidi tetap Rp 1.000/liter. Kebijakan ini mampu mengurangi anggaran subsidi BBM dari Rp 276 triliun pada 2014 menjadi Rp 81,81 triliun.


"Pemberitaannya dia mampu melakukan hal radikal dalam 100 hari merupakan hal yang luar biasa. Ini sinyal yang baik, investor global ingin melihat hal itu. Penentuan harga BBM di dalam negeri‎ itu begitu impresif," puji Fernandez.


Namun, Fernandez menilai Presiden Jokowi tidak perlu terlalu terburu-buru mengeksekusi berbagai program ekonominya. Jokowi perlu melihat dan membaca situasi terlebih dulu, terutama perkembangan ekonomi dunia.


"Dia sudah memberikan target, sekarang bagaimana itu diimplementasi. Jangan terburu-buru di tengah persoalan global saat ini.‎ Kalau tidak, nanti hasilnya akan negatif," kata Fernandez.


(hds/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com