Asisten Sekda Bidang Keuangan DKI Jakarta Andi Baso M menuturkan, pengembangan industri di provinsi DKI Jakarta ke depan bakal diarahkan ke kawasan utara dan timur, karena di wilayah lain di ibukota sudah semakin padat.
"Jadi pengembangan Jakarta akan diarahkan ke utara, di samping arah perkembangan ke timur dan barat. Sebagaimana rencana tata ruang Jakarta 2030," tutur Andi di acara Mandiri Investment Forum di Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (27/1/2015).
Saat ini beberapa pengembang properti besar tengah melakukan proyek reklamasi pantai di kawasan utara Jakarta. Sebanyak 17 pantai seluas 2.700 hektar bisa menjadi lahan menarik untuk berinvestasi.
"Dalam 2-3 tahun ke depan, kita akan mendapatkan lahan untuk bisnis dan kawasan hunian yang lebih moderan lebih layak seluas 2.700 hektar yang terdiri dari 17 pulau," tambahnya.
Proyek tersebut, lanjut Andi bisa menjadi pertimbangan bagi investor untuk menanamkan modalnya. "Yang bisa dijadikan pertimbangan untuk berinvestasi," tuturnya.
Selain itu, Andi pun mendorong para investor untuk berinvestasi di jakarta karena pusat perputaran uang di ibu kota sangatlah cepat. Andi membanggakan PDB Jakarta jauh lebih tinggi dibanding provinsi lain.
"Faktor lain yang juga menjadi pertimbangan, PDB Jakarta itu tertinggi di Indonesia. Di 2013 saja, income per kapita masyarakat Jakarta sekitar Rp 126 juta per kapita. Jauh di atas nasional yang sekitar Rp 60-70 jutaan. Sehingga pasar di Jakarta terutama sektor rill dan sektor jasa lainnya terutama sektor konsumtif masih sangat menarik," tuturnya.
"Data dari BKPM, 32% potensi itu ada di daerah Jabodetabek. Jadi sepertiga dari potensi nasional," imbuhnya.
(zul/ang)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
