JK: Gula Produksi di Jawa Rp 8.000/Kg, di Thailand Rp 6.000/Kg

Jakarta -Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan dalam masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) akhir 2015, persaingan tak hanya terjadi dalam sektor jasa dan tenaga kerja, juga di sektor barang. Saat ini, daya saing produk barang Indonesia dengan beberapa negara ASEAN memang masih tertinggal.

"Memang akan terjadi kompetisi di barang-barang industri. Mereka lebih murah, walaupun yang bekerja sana itu buruh-buruh Indoensia," kata JK dalam acara seminar bertema Peluang dan Tantangan Perekonomian Indonesia dalam MEA 2015 di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (30/1/2015).


JK mengatakan kemampuan industri dan sumber daya alam di negara ASEAN memang mirip-mirip misalnya Indonesia, Thailand, dan Malaysia sama-sama produsen karet terbesar. Selain itu, Indonesia dan Filipina juga sama-sama memproduksi minyak, sehingga apabila memiliki kesamaan produksi maka tak terjadi kerjasama perdagangan. Namun Indonesia punya kelebihan sumber daya gas yang tak banyak dimiliki negara ASEAN lainnya.


"Mungkin gas bisa ekspor ke Singapura, Malaysia, Thailand," katanya.


Ia menambahkan negara-negara di ASEAN masing-masing punya kelebihan dan kekurangan sehingga bisa saling menutupi. Misalnya Industri Singapura lebih mahal dibanding negara ASEAN lainnya. Sementara itu, Thailand juga punya kelebihan dalam hal efisiensi industri gula daripada Indonesia.


"Misal gula Thailand lebih murah dari kita. Gula di Jawa Rp 8.000, Thailand Rp 6.000. Sekarang terjadi 2 juta ton gula dari Thailand masuk Indonesia itu bisa terjadi," katanya.


Selain perdagangan barang, dalam MEA juga akan terjadi kebebasan arus perdagangan jasa namun akan lebih terbatas daripada barang.


(drk/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com