Apakah ASEAN Bakal Punya Mata Uang Tunggal Seperti Euro? Ini Jawaban JK

Jakarta -Di Eropa, kerja sama antar negara sudah begitu berkembang sehingga menciptakan mata uang regional sendiri yaitu euro. Apakah di ASEAN akan terjadi hal yang sama?

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyebutkan tidak akan mudah untuk membuat mata uang regional. Di Eropa saja, saat ini Euro sedang tertekan karena masalah yang dialami sejumlah negara seperti Yunani atau Portugal.


"Setelah perjalanan Eropa, satu sistem keuangan, demokrasi, bukan hal mudah karena pengalaman saling tarik ke bawah. Akibat krisis di Yuanani, Portugis maka menyebabkan semua mata uang terkena," kata JK dalam acara seminar bertema Peluang dan Tantangan Perekonomian Indonesia dalam MEA 2015 di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (30/1/2015).


Oleh karena itu, lanjut JK, tidak akan mudah menerapkan mata uang tunggal di ASEAN. Namun bukan berarti tidak mungkin.


"Sekarang sampai tahun 2015, ASEAN Community yang nantinya juga seperti European Union apakah satu mata uang, tidak mudah. Kita lihat pengalaman mereka (Eropa) jalan atau tidak," sebut JK.


Di level ASEAN sendiri, demikian JK, bibit-bibit integrasi ekonomi lahir pada era 1990-an. Negara-negara ASEAN sepakat untuk menyatukan kekuatan di bidang politik, ekonomi, kebudayaan, perhubungan, kesehatan, dan perdamaian. Hingga akhirnya disepakati bahwa Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan dimulai pada 31 Desember 2015.


"Apa isinya? Ialah sebenarnya suatu community kerja sama perdagangan bebas. Flow orang, barang, dan jasa, ini tidak menjadi halangan. Ini prinsip-prinsip dasar, makna dari ASEAN Community," katanya.


Bebasnya pergerakan orang, barang, dan jasa, lanjut JK, menimbulkan persaingan yang sehat.


"Bersaing lebih baik, murah, dan cepat. Siapa yang menang adalah yang lebih baik. Siapa yang lebih cepat delivery-nya dan lebih murah barangnya," ucap dia.


(hds/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com