Belum Kapok, 800 Ton Minyak Mentah RI Mau Diselundupkan Lagi

Jakarta -Praktik penyelundupan minyak mentah di Indonesia belum berhenti, meski sudah beberapa kali digagalkan petugas Bea dan Cukai. Kali ini, 800 ton minyak mentah kembali digagalkan usaha penyelundupannya.

"Kita kemarin baru menangkap crude oil (minyak mentah) lagi," ujar Dirjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Agung Kuswandono, ditemui di kantornya, Rawamangun, Jakarta, Senin (26/1/2015).


Kapal tanker berbendera Indonesia yang berusaha menyelundupkan minyak tersebut berangkat dari Dumai, Kepulauan Riau menuju ke East OPL, sebuah tempat di yang dijadikan tempat berkumpulnya tanker-tanker pembawa minyak mentah, di perairan antara Singapura dan Malaysia.


"Kita tangkap di Sukalinggi, antara Pulau Karimun Anak dan Johor, berangkat dari wilayah Dumai menuju ke East OPL," kata Kepala Kanwil Khusus Kepulauan Riau Ditjen Bea dan Cukai HB Wicaksono di tempat yang sama.


Wicaksono mengatakan, ada sekitar 800 ton minyak mentah yang rencananya diselundupkan.


"Pelakunya sedang diselidiki. Nakhodanya sudah ditangkap, sekarang sedang dipanggil operator perusahaannya," kata dia.


Namun, Wicaksono tidak menyebut perusahaan apa yang berusaha menyelundupkan minyak itu. "Ini sama dengan yang sebelumnya kita tangkap. Ada keterkaitan," jelasnya.


Sementara itu, Agung menambahkan, harga minyak dunia yang terus turun berdampak pada berkurangnya penyelundupan ‎minyak di dalam negeri.


"Waktu harga minyak disparitasnya masih tinggi, banyak sekali yang diselundupkan. Tapi sekarang saat BBM harganya sudah hampir sama, tak banyak yang diselundupkan. Jadi crude oil itu memang dicuri, jadi dari kilang ke kilang misalnya 10 ribu ton dikencingkan 2.000 ton, 4.000 ton, yang dikencingkan ini mau dibawa lari. Ini yang kita tangkap di perbatasan," tutupnya.


(zul/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com