Kelompok berjumlah sekitar 30 orang ini mengenakan seragam serba hitam. Meski berparas cantik, mereka terlihat garang karena menenteng senjata api.
Senjata yang mereka pegang bukan mainan melainkan senjata laras panjang bermerk Velmet. Ini adalah senjata buatan Finlandia.
"Ini asli, Mas. Lumayan berat, 5 kg," kata Silvia, salah satu anggota Srikandi Kolone Senapan Bea dan Cukai, kepada detikFinance di kantor pusat Ditjen Bea dan Cukai, Jakarta, Senin (26/1/2015).
Dalam upacara pagi tadi, para Srikandi ini memamerkan keahlian mereka dalam baris-berbaris. Tidak hanya itu, mereka juga cukup ahli dalam beratraksi dengan senapan.
Di tengah kesigapan baris-berbaris, para Srikandi ini juga ternyata pintar berjoget. Mereka berjoget diiringi lagu yang sedang tren, yaitu Sakitnya Tuh Di Sini. Para peserta pun tersenyum dan memberi tepuk tangan meriah.
Bukan hanya para peserta, Bambang yang bertindak sebagai inspektur upacara pun terlihat kagum. Senyum sumringah nampak menghiasi wajah mantan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tersebut.
Di akhir atraksi, para Srikandi ini menembakkan senapan mereka ke udara. Namun bukan peluru yang dimuntahkan, melainkan hiasan-hiasan kertas berbagai warna.
Bambang pun tidak bisa menyembunyikan kekaguman kepada Srikandi Kolone Senapan. Usai mereka beratraksi, Bambang pun berfoto dengan mereka.
"Terima kasih banyak ya," ujar Bambang.
(zul/hds)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
