Suku Bunga AS Diprediksi Naik 0,25% September, Ini Dampaknya ke Ekonomi RI

Jakarta -Ekonomi Indonesia tahun ini diprediksi tumbuh sekitar 5,2%. Angka ini merupakan batas bawah dari asumsi makro RAPBN 2015 yang dipatok di angka 5,2-5,8%.

Prediksi pertumbuhan ekonomi tersebut mengacu pada rencana bank sentral Amerika Serikat (AS) yang bakal menaikkan tingkat suku bunganya sebesar 25 basis poin (bps) pada September 2015.


Demikian disampaikan Head Macro Research, Asia, Standard Chartered Bank, David Mann, di acara Global Research Briefing 2015 di Hotel JW Marriot Mega Kuningan, Jakarta, Senin (26/1/2015).


"Mereka (AS) akan mulai menaikkan suku bunga pada bulan September. Saya pikir akan sekitar 25 bps setiap triwulanan. Kami prediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 5,2%. Kami berada di bawah prediksi pemerintah. Itu sebagian besar disebabkan oleh kenaikan suku bunga BI. Kenaikan Fed rate itu berpengaruh pada government bonds mereka dan FDI," jelas dia.


David menyebutkan, kenaikan suku bunga AS ini juga akan mendorong Bank Indonesia (BI) untuk ikut menaikkan suku bunga acuannya.


Dia memprediksi, dengan kenaikan suku bunga AS sebesar 25 bps akan ada kenaikan BI rate sebesar 50 bps di tahun ini.


"Sensitivitas pasar akan cukup tinggi. Mereka khawatir akan efek jangka pendek dari kenaikan suku bunga tersebut. Efek dari Fed rate ke BI rate at least 50 bps," sebut dia.Next


(drk/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com