Indonesia Impor Ponsel Rp 33 Triliun di 2013

Jakarta -Tingginya kebutuhan masyarakat Indonesia akan telepon selular alias ponsel memaksa pasokan harus tersedia dengan cukup. Namun mengingat belum adanya produsen di dalam negeri, ponsel akhirnya diimpor.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip detikFinance, Senin (10/2/2014), selama tahun 2013 impor ponsel ini mencapai 16.470 ton atau senilai dengan US$ 2,8 miliar atau Rp 33,4 triliun.


Jika melihat impor secara keseluruhan, ponsel adalah komoditas dengan nilai impor terbesar kedua setelah komponen minyak dan gas bumi (migas). Sedangkan dalam kelompok nonmigas, ponsel yang merupakan barang konsumsi ini berada di urutan teratas.


Dibandingkan dengan tahun 2012 lalu secara nilai, impor ponsel tercatat meningkat. Sementara secara volume menurun.


Tahun lalu ada sebesar 18.309 ton atau senilai US$ 2,6 miliar ponsel impor yang masuk. Naiknya nilai impor ini dikarenakan salah satunya adalah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.


Negara asal impor ponsel memang beragam. Untuk terbesar impor berasal dari China dengan 13.116 ton atau US$ 1,6 miliar. Kemudian adalah Vietnam dengan 1426 ton atau US$ 607,1 juta, dan Meksiko 239 ton atau US$ 203,6 juta.


Selanjutnya adalah Taiwan sebesar 271 ton atau US$ 190,8 juta, India 432 ton atau US$ 56,5 juta dan Hungaria dengan 63 ton atau US$ 51,5 juta. Selain itu juga ada dari Hong Kong, Singapura, Kanada, Australia, Thailand, Amerika Serikat dan negara lainnya.


(mkl/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!