Wamen ESDM Sebut RI Impor Minyak Per Hari Capai Rp 1,2 Triliun

Sukabumi -Produksi minyak nasional sulit untuk bertambah sehingga tidak heran Indonesia ketergantungan terhadap impor minyak dan BBM dari negara lain. Saat ini Indonesia mengimpor sekitar 900.000 barel minyak dan BBM setiap hari dengan nilai US$ 120 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun (US$ 1=Rp 10.000).

"Saya itu rutin diinformasikan Direktur Jenderal Migas (minyak dan gas bumi), kita itu impor minyak mentah 350.000 barel per hari dan impor produk atau BBM jadi 500.000-600.000 per hari, ya kira-kira kita impor itu total 900.000 per hari," ujar Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo ditemui di Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri) Pakuwon, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (9/2/2014).


Angka impor itu bukan nilai yang sedikit, sehingga membutuhkan dolar Amerika Serikat yang sangat banyak.


"Itu impor belinya pakai dolar, kalau 1 barelnya itu sama dengan US$ 125 dolar, ya artinya kita butuh uang dolar sebanyak US$ 120 juta per hari," ungkap Susilo.


Bahkan jumlah impor akan terus meningkat tiap tahunnya seiring dengan makin tumbuhnya perekonomian Indonesia. Termasuk bertambahnya kendaraan di Indonesia seperti motor dan mobil.


"Ekonomi kita tumbuh 5,6% per tahun itu pertumbuhan energi capai 8%, atau sekitar 120.000 barel per hari nambahnya," kata Susilo.


Ia memperkirakan bila dihitung dengan pertumbuhan tersebut, maka angka impor BBM dan minyak yang saat ini hanya 900.000 barel per hari akan melonjak beberapa tahun ke depan.


"Itu tahun 2014, kalau tahun 2020? kita impor paling tidak 2 juta barel per hari, uang yang dolar yang dibutuhkan bisa US$ 250 juta per hari (Rp 2,5 triliun), 4 hari saja kita impor itu sama dengan US$ 1 miliar dolar (Rp 10 triliun), hanya untuk impor BBM," ujarnya.


(rrd/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!