Rupiah dan Won Paling Kuat di Asia

Jakarta -Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) hari ini melemah terhadap kebanyakan mata uang di Asia. Rupiah dan won Korea Selatan (Korsel) memimpin penguatan mata uang di Asia.

Ini jadi pekan kedua dolar AS keok di hadapan mata uang negara-negara Asia. Dolar mengalami pelemahan setelah adanya data ekonomi AS yang memburuk dalam beberapa bulan terakhir.


Data perdagangan ritel AS di Januari jatuh ke titik terendahnya di sejak Juni 2012, sedangkan data pencari kerja di AS pekan lalu malah bertambah.


"Data ekonomi AS yang mengecewakan dianggap sebagai pertanda buruk oleh investor," kata Kowalczyk, analis pasar dari Credit Agricole CIB dalam hasil risetnya seperti dikutip Businessweek, Jumat (14/2/2014).


Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini sempat menguat hingga 1,9% sebelum akhirnya melambat. Sampai sore hari ini dolar AS berada di kisaran Rp 11.916 per dolar AS.


Pagi tadi, dolar dibuka di kisaran Rp 11.875 per dolar AS, bahkan sempat jatuh hingga Rp 11.740 per dolar AS. Dolar makin jauh meninggalkan Rp 12.000.


Ini kali pertamanya nilai tukar rupiah bisa berada di bawah kisaran Rp 12.000 per dolar AS dalam dua bulan terakhir. Pasalnya, current-account deficit (ACD) Indonesia berkurang menjadi 1,98% dari PDB.


Sedangkan won sempat menguat sampai 1,2% ke kisaran 1.061,91 won per dolar AS. Dua mata uang itu dibuntuti oleh bath Thailand yang menguat sebesar 0,8% terhadap dolar AS.


(ang/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!