Pertamina: Elpiji 12 Kg Naik Rp 1.000/Kg, Rugi Kami Berkurang Rp 1 T

Sambu -PT Pertamina (Persero) akan menaikkan harga elpiji 12 kg tiap 6 bulan sekali, mulai 1 Juli 2014 hingga Juli 2016. Setiap kenaikan Rp 1.000 per kg, kerugian Pertamina berkurang Rp 1 triliun.

"Jadi 1 Juli 2014 harga elpiji 12 kg direncanakan naik Rp 1.000/kg. Kenaikan tersebut akan berdampak berkurangnya kerugian Pertamina di bisnis elpiji 12 kg Rp 1 triliun," ucap Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya, ditemui di Fasilitas Terminal Timbun BBM, di Pulau Sambu, Kepulauan Riau, Rabu (12/2/2014).


Hanung mengatakan, dalam roadmap kenaikan secara bertahap, pada 1 Januari 2015 Pertamina juga akan menaikkan harga elpiji 12 kg sebesar Rp 1.500/kg.


"Kalau naiknya Rp 1.500/kg, ya mengurang kerugiannya Rp 1,5 triliun. Hitung-hitungan kerugian elpiji itu tidak terlalu rumit, karena konsumsinya rata-rata sekitar 1 juta metrik ton per tahun," ungkapnya.


Hanung menambahkan, bila harga elpiji tidak naik lagi tahun ini, kerugian Pertamina diperkirakan mencapai Rp 6 triliun.


"Tahun lalu 5,6 triliun, tahun ini kalau tidak naik ya Rp 6 triliun, itu dengan asumsi kurs Rp 10.500 per dolar AS. Sekarang saja lebih Rp 12.000 per dolar," tutupnya.


Memang, Hanung menargetkan Pertamina tak lagi memberikan subsidi kepada elpiji 12 kg pada 2016 nanti. "Dengan kenaikan secara bertahap yang dimulai 1 Juli 2014 sampai pada 1 Juli 2016, pada 2016 nanti elpiji 12 kg sudah tidak lagi disubsidi," ujar Hanung.


Bila asumsi kurs Rp 10.500/US$, harga elpiji yang tidak disubsidi saat ini adalah Rp 10.785/kg. Namun sampai saat ini Pertamina masih menjual elpiji 12 kg rata-rata Rp 7.000 per kg.


(rrd/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!