Virgin Galactic: Antrian Sudah Panjang, Tak Kunjung Terbang

Jakarta -Virgin Group adalah sebuah perusahaan asal Inggris yang menaungi lebih dari 400 perusahaan. Pendirinya bernama Sir Richard Branson (63), yang menurut daftar majalah Forbes merupakan orang terkaya ke-6 di Inggris dengan nilai kekayaan hampir US$ 5 miliar (Rp 60 triliun).

Salah satu anak usaha Virgin Group adalah Virgin Galactic, yang menyediakan jasa tur ke luar angkasa. Ini tidak lepas dari impian Branson yang ketika berusia 19 tahun menyaksikan pendaratan Neil Armstrong di bulan.


Pada 2002, Burt Rutan dari Scaled Composite membuat model pesawat luar angkasa bernama SpaceShipOne. Branson dan timnya yakin, inilah pesawat yang mereka cari untuk mewujudkan impian ke luar angkasa.


Dua tahun kemudian, Branson mendirikan Virgin Galactic yang diklaim merupakan maskapai komersial pertama untuk penerbangan ke luar angkasa. SpaceShipOne menjadi pesawat andalan mereka, dan kemudian lahir pula generasi kedua bernama SpaceShipTwo. Pada 2005, Virgin Galactic mulai membuat pesawat induk bernama WhiteKinghtTwo.


Namun, tidak semua berjalan mulus. Rencana penerbangan Virgin Galactic terus tertunda. Awalnya Virgin Galactic berencana memulai penerbangan perdana pada 2007, tetapi sampai saat ini belum kunjung terwujud.


Hingga kini Virgin Galactic masih berkutat dari pengujian ke pengujian. Padahal sudah hampir 700 orang memesan tiket seharga US$ 250 ribu (Rp 3 miliar). "Roma tidak dibangun dalam sehari. Menerbangkan penumpang ke luar angkasa agak sedikit kompleks,” tegas Branson seperti dikutip dari virgin.com.


Namun tahun ini Branson menyatakan ada perkembangan yang positif. Dalam pengujian terakhir, pesawat Virgin Galactic berhasil mencapai ketinggian 71 ribu dan kecepatan supersonik. Next


(hds/DES)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!