RI Jual Ikan Tuna Rp 6,7 Triliun/Tahun

Jakarta -Potensi hasil ikan di perairan Indonesia sangat besar, seperti ikan tuna. Dalam setahun, bisnis penangkapan ikan tuna di perairan laut dalam Indonesia mencapai 613.575 ton atau Rp 6,3 triliun.

Besarnya bisnis ikan tuna ini didorong oleh luasnya wilayah perairan laut Indonesia, serta didukung dua samudera kunci penghasil ikan tuna, yakni Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.


Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo mengatakan, meski ikan tuna menghasilkan nilai ekonomi yang sangat tinggi, namun saat ini timbul banyak persoalan akibat penangkapan yang berlebihan. Persoalan yang timbul antara lain, menurunnya produktivitas, ukuran ikan yang cenderung mengecil, serta nelayan harus melakukan penangkapan ikan lebih jauh hingga ke laut lepas.


"Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengedepankan pembangunan perikanan yang berkelanjutan (sustainable fisheries development) terus

ditingkatkan. Diantaranya, untuk potensi ikan tuna, KKP telah melakukan penelitian terhadap populasi tuna. Penelitian ini meliputi

reproduksi, genetik tuna, suhu, dan kedalaman renang tuna, hingga waktu makan ikan tuna. Termasuk observer terhadap perlakuan saat pendaratan

ikan di pelabuhan maupun diatas kapal penangkap Tuna," kata Sharif dalam keterangan saat mengunjungi Loka Penelitian Perikanan Tuna (LP2T) di Mertasari, Bali, Sabtu (15/2/2014).


Sharif menjelaskan, di wilayah Pengelolaan Perikanan Indonesia (PPI), status tingkat ekploitasi tuna jenis Albakor, Madidihang, Matabesar, dan tuna Sirip Biru Selatan sudah sangat mengkhawatirkan, dengan status tereksploitasi penuh (fully exploited), hingga tereksploitasi berlebih

(over-exploited).


Menurut Sharif, hanya tuna jenis Cakalang yang masih dalam status tereksploitasi sedang (moderate).


Tren penurunan stok ikan tuna ini akan mengancam keberlangsungan mata pencarian nelayan dan juga bisnis tuna. Kerjasama semua pihak baik tingkat lokal, nasional maupun internasional, menurut Sharif, sangat diperlukan dalam upaya penyelamatan sumberdaya dan bisnis tuna ini. Next


(feb/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!