Sebagian NTT dan Papua Belum Tersentuh Listrik, Ini Penjelasan PLN

Jakarta -PT PLN menjelaskan soal elektrifikasi atau tingkat teraliri listrik di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) yang masih minim yaitu 54,8% dan Papua hanya 36,4%.

"Persoalan bukan pasokan tapi di jaringan distribusinya," tutur Direktur Utama PLN Nur Pamudji usai rapat dengan Komisi VII DPR, Senin (10/02/2014).


Nur mengatakan, pembangunan jaringan listrik di daerah yang jarang penduduknya juga memakan biaya yang lebih mahal dibandingkan dengan penambahan jaringan listrik di daerah yang sudah banyak penduduknya.


"Penyebaran penduduk kampung yang berjauhan dan rumahnya juga jarang-jarang jadi biaya elektrifikasinya jadi lebih mahal," ujarnya.


Nur mempunyai ide, yaitu daerah yang minim penduduknya direlokasi ke daerah yang banyak penduduknya. Alasannya menyambungkan listrik untuk penduduk yang tinggal di perbukitan tidak mudah.


"Solusinya salah satunya relokasi, di Sumba penduduk tersebar dibanyak bukit, sementara di sebelahnya itu jalan kabupaten yang nggak ada penduduknya. Saya bilang ke Pak Bupati Sumba, untuk dipindahkan saja masyarakat yang di bukit-bukit itu ke pinggir jalan kabupaten, jadi biar gampang buat akses listrik, bangun sekolah dan puskesmas lebih terfokus," ungkap Nur.


Nur menambahkan, distribusi listrik di Jawa satu tiang listrik bisa digunakan untuk 5 pelanggan listrik. Sementara di daerah yang minim penduduk 1 tiang listrik hanya digunakan oleh satu pelanggan saja, bahkan masih banyak tiang-tiang yang tidak ada sambungan ke pelanggannya.


"Contoh di Rembang satu tiang listrik itu bisa dipakai untuk 5 rumah nah kalau di daerah yang penduduknya jarang, 1 tiang listrik yang pakai cuma 1 terus yang lain cuma tiang doang nggak ada pelanggannya," tutup Nur.


(rrd/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!