Garuda Pangkas Penerbangan di Rute Internasional yang Merugi

Jakarta -PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berencana mengurangi rute-rute internasional yang merugi. Langkah ini merupakan program restrukturisasi rute untuk menekan biaya.

"Restrukrisasi beberapa network penerbangan. Kita restrukturisasi 20 rute utama. Ini salah satu faktor penentu Garuda," kata Direktur Utama Garuda Arif Wibowo di Kantor Pusat Garuda, Tangerang, Senin (29/12/2014).


Rute-rute yang dipangkas seperti pengurangan frekuensi penerbangan Jakarta-Haneda, Denpasar-Haneda dan Denpasar-Brisbane. Garuda juga menunda pembukaan rute baru seperti Jakarta-Nagoya.


"Jakarta-Haneda dari 2 kali jadi 1 kali sehari, begitu juga Denpasar-Haneda dari 2 kali sehari jadi 1 kali sehari. Penerbangan ke Hong Kong dan Kanton (Tiongkok) kita juga adjust kapasitasnya," jelasnya.


Meski ada perampingan rute internasional, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu justru memperlebar pasar ke Timur Tengah dan Tiongkok. Timur Tengah dibidik karena permintaan penerbangan umroh sangat tinggi.


"Daratan China baru dilayani ke 3 kota besar. Masih banyak unexplored. Itu rute basis leisure. Di sana ada potential market," jelasnya.


Hal senada juga dilakukan untuk penerbangan domestik. Maskapai pelat merah ini akan lebih gencar masuk hingga kabupaten. Penerbangan ini akan dilayani oleh pesawat baling-baling milik Garuda, ATR 72-600. Dari daerah, penumpang akan dibawa ke bandara hub atau penghubung.


"Domestik akan lanjutkan rute pengumpan. Basisnya pengunaan propeller, ATR. ATR akan jadi tulang punggung rute pengumpan. Itu banyaknya di Indonesia Timur," jelasnya.


(feb/ang)