Ekonom Inggris Pencetus BRIC Ini 'Ramal' Ekonomi RI Tumbuh 5% di 2015

Jakarta -Jim O'Neill, Profesor Ekonomi University of Manchester (Inggris), memperkirakan ekonomi Indonesia tumbuh di kisaran 5% pada tahun ini. Lebih pesimistis dibandingkan asumsi dalam RAPBN-P 2015 yang disepakati 5,7%.

"Mungkin saya perkirakan, kalau saya tebak setidaknya 5%. Selama kerangka kebijakannya tetap sesuai, mungkin bisa lebih dari 5%. Sekali lagi saya tidak punya kewenangan untuk itu," kata O'Neill dalam acara Mandiri Investment Forum 2015 di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (27/1/2015).


O'Neill menjelaskan, prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia didasarkan pada kondisi ekonomi global. Isu kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserves/The Fed dan kebijakan stimulus bank sentral Uni Eropa (ECB) berpengaruh terhadap perekonomian dalam negeri.


"Kemudian, IMF (Dana Moneter Internasional) merevisi proyeksinya setelah harga minyak turun. Saya juga miliki pandangan sendiri bahwa ekonomi Indonesia dipengaruhi berbagai hal, pada saat yang sama tingkat ekonomi dunia lebih rendah," kata dia.


Bagi negara seperti Indonesia, penurunan harga komoditas global juga menjadi tantangan tersendiri. Sebab, sebagian besar ekspor Indonesia masih berupa komoditas mentah, sehingga penurunan harga sangat memukul kinerja ekspor.


"Hal lain yang juga penting bagi Indonesia, di mana harga komoditas turun dan secara bersamaan juga kita menghadapi Fed Rate. Penurunan harga komoditas sudah menunjukkan pengaruhnya yang signifikan di negara berkembang termasuk Indonesia," pungkasnya.


O'Neill sendiri bukanlah ekonom sembarangan. Dia merupakan pencetus istilah kelompok negara-negara berkembang dengan kemajuan pesat yaitu Brasil, Rusia, India, dan Tiongkok (China) yang dikenal dengan nama BRIC. Kini istilah tersebut sudah mendunia.


(drk/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com