Menteri ESDM Cerita RI Tak Punya Kilang Baru Hingga Gonta-ganti Dirut Pertamina

Jakarta -Dalam rapat dengan Komisi VII DPR, Menteri ESDM Sudirman Said menjawab pertanyaan Anggota DPR Dewie Yasin Limpo soal Indonesia yang sudah lama tak punya kilang minyak baru.

Kilang minyak di Indonesia paling muda usianya 20 tahun, dan paling tua berumur 92 tahun. Apa jawaban Sudirman?


Sudirman mengatakan, banyak kejadian yang menurutnya lucu, sehingga Indonesia tidak kunjung bisa memiliki kilang minyak baru, sehingga harus mengimpor BBM.


"Banyak kejadian lucu, tanah sudah disiapkan, insentif sudah disiapkan, tapi ternyata setelah dirunut ada permasalahan mental di sini. Jadi ternyata setelah dirunut ada jajaran saya yang bilang, kalau bangun kilang itu tidak cukup nilainya secara komersial. Jadi ketahuan, ternyata masalahnya itu karena masing-masing kementerian tidak satu suara," tutur Sudirman dalam rapat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (27/1/2015).


Dipaparkan Sudirman, selama Menteri Keuangan, Menteri ESDM, dan Menteri BUMN tidak satu suara, maka persoalan kilang hanya akan menjadi bola berputar. "Tapi sekarang situasi sudah jauh lebih baik," tegas Sudirman.


Selain soal satu suara 3 kementerian tadi, Sudirman menjelaskan, ada juga permasalahan kepemimpinan di tubuh PT Pertamina (Persero). Pada zaman Orde Baru (Orba) dulu selama 32 tahun, Direktur Pertamina bisa menjabat hingga 10 tahun lamanya.


Namun di zaman reformasi saat ini, usia jabatan Dirut Pertamina sangat pendek. "Sejak reformasi, Dirut hanya berusia 9 bulan. Jadi Dirut di Pertamina diganti, manajemen diganti, strategi diganti, dan makanya ekspansi tidak nyambung. Di sini terlihat pentingnya kesinambungan kepemimpinan," papar Sudirman.


Di depan Anggota Komisi VII DPR, Sudirman mengajak semua pihak mengurangi campur tangan politik dalam proses pembangunan kilang.


"Bisa nggak kita kurangi bobot politik dalam proses ini. Ini menjadi tekanan pada tim manajemen baru, dan ini kami berkomitmen mengawalnya. Kalau penyelenggara negara tidak lurus, maka ini akan dimanfaatkan oleh para pemburu rente," tutur Sudirman.


(dnl/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com