Rapat Sempat Tegang, Anggota DPR 'Ribut' Soal Lokasi Smelter Freeport

Jakarta -Rapat kerja antara Komisi VII DPR-RI dengan jajaran Menteri ESDM sempat diwarnai suasana menegangkan di sesi terakhir rapat yang dimulai sejak pukul 19.00 WIB ini.

Para anggota DPR sempat adu mulut, mengenai perdebatan lokasi pembangunan pabrik permurnian mineral (smelter) Freeport, ada yang mendesak harus di Papua dan sebagian yang mendesak dibangun di luar Papua.


Suasana tegang ini berawal ketika membahas kesimpulan rapat, dalam draf awal komisi VII berbunyi mendesak menteri ESDM dalam proses renegosiasi kontrak dengan Freeport Indonesia untuk tetap berpegang pada kepentingan nasional yang ditujukan dengan pembangunan smelter


"Ini rakyat Papua sudah menunggu lama kenapa nggak dibangun di Papua saja, kita kunci di situ kita bulatkan bahwa pembanguan smelter di Papua," kata Tony Wardoyo dari fraksi PDIP dengan nada datar.


Namun permintaan ini langsung disambar oleh Totok Daryanto dari PAN. "Bangun smelter ini kan kewajiban yang tercancum dalam kontrak karya, ini kewajiban membangun smelter jangan diributkan di Papua atau di Gresik," tegas Totok.


Merasa aspirasinya dimentahkan, Tony langsung angkat bicara, bahkan menyampaikan pernyataan dengan dana tinggi dan tetap ngotot.


"Provinsi Papua ini adalah kawasan yang memperoleh dampak langsung dari tambang Freeport tolong lah pakai logika yang sehat," katanya dengan nada ngototNext


(hen/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com