Masyarakat Mudik Lebaran, Rupiah Mengalir Deras ke Daerah

Jakarta - Pergerakan uang ke daerah pada musim mudik lebaran saat ini sangat tinggi. Pengeluaran atau belanja masyarakat ke daerah akan deras mengalir sepanjang masa mudik. Ini akan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang jatuh di bawah 6% pada kuartal II-2013 lalu.

"Saya kira rupiah luar biasa mengalir ke daerah, pengeluaran meningkat, didominasi sektor konsumsi, membawa uang ke daerah semacam investasi, tidak perlu dikhawatirkan," ucap Menko Perekonomian Hatta Rajasa saat open house di rumah dinasnya, Kompleks Widya Candra, Jakarta, Kamis (7/8/2013).


Hatta mengatakan, pergerakan masyarakat saat mudik merupakan pergerakan manusia yang tinggi. Bahkan menurutnya, arus mudik di Indonesia saaat lebaran merupakan pergerakan manusia terbesar setelah perang dunia kedua.


"Memang pergerakan manusia terbesar setelah Perang Dunia kedua itu mudik," kata Hatta dengan penuh senyum.


Hatta menyampaikan, pemerintah telah meminta kepada pengusaha agar mencairkan tunjangan hari raya (THR) lebih cepat kepada para karyawannya. Tujuannya, agar arus mudik lebaran tidak menumpuk.


"Kuncinya THR-nya dipercepat, kalau di ujung-ujung kan menumpuknya di hari terkhir," ungkapnya.


Sebelumnya, Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah mengatakan, pada masa mudik lebaran tahun ini diperirakan ada 30 juta orang yang mudik. Mudik lebaran berkonstribusi dalam menciptakan redistribusi pendapatan ke daerah-daerah. Serta mendukung tumbuhnya investasi di daerah dan terciptanya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru.


Ritual mudik lebaran tahun ini menurut Firmanzah, akan membawa dampak ekonomi yang besar bagi perekonomian di daerah. Setidaknya potensi dana yang mengalir ke daerah tahun ini diperkirakan mencapai Rp 90 triliun dari total pemudik yang mencapai 30 juta orang.


Dijelaskan Firmanzah, sesuai keterangan BI permintaan uang tunai pada setiap momen lebaran meningkat rata-rata double digit setiap tahunnya. Tahun ini, bank sentral mempersiapkan uang tunai mencapai Rp 103 triliun atau meningkat 20 persen dari tahun lalu sebesar Rp 80 trilun.


Persediaan Rp 103 triliun, lanjut Firmanzah, diharapkan dapat memenuhi tingginya permintaan uang tunai pada momen lebaran. Dari Rp 103 triliun, Jakarta diperkirakan menyerap sekitar Rp 31 triliun, sisanya Rp 22 triliun untuk Indonesia TImur dan Rp 50 trilun untuk Indonesia Barat.


Meningkatnya aktivitas mudik lebaran tahun 2013 ini, diyakini Firmanzah, merupakan buah dari stabilnya pertumbuhan ekonomi, meningkatnya kelas menengah di Indonesia dan mulai dirasakannya manfaat perbaikan konektivitas nasional, yang meliputi perbaikan berbagai infrastruktur dasar jalan raya, pelabuhan dan bandara.


(feb/dnl)