Pedagang Kesal Dituding Wamendag Jadi Pemicu Tingginya Harga Daging

Jakarta - Pedagang daging sapi membantah keras pernyataan Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, yang menuding tingginya harga daging karena pedagang ambil untung menjelang lebaran.

"Sebagai pedagang daging, ada pernyataan dari Kemendag yang mengatakan bahwa tingginya harga daging sapi disebabkan karena ulah pedagang. Menurut saya ini asumsi yang tidak mendasar," ungkap Ketua Umum Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Asnawi kepada detikFinance, Jumat (9/8/2013).


Menurut Asnawi, sampai saat ini harga berat sapi hidup di tingkat feedloter (perusahaan penggemuk) masih Rp 37-38 ribu/kg. Artinya harga daging sapi yang dijual di tingkat pasar masih tinggi.


"Berat sapi hidup yang dijual juga masih tinggi di angka Rp 37-38 ribu/kg, berarti harga daging di tingkat rumah pemotongan hewan (RPH) masih tinggi," imbuhnya.


Asnawi meminta Kementerian Perdagangan lebih cermat, siapa pihak yang harus dituduh yang menjadi penyebab harga daging sapi masih mahal. Termasuk salah satunya keterlibatan para importir.


"Sapinya juga susah didapat, posisinya saat ini di mana? Di kandang atau di importir," sahut Asnawi.


(wij/dnl)