Pengusaha Salahkan Kementan Jadi Penyebab Harga Daging Sapi Melonjak

Jakarta - Pengusaha yang tergabung dalam Komite Daging Sapi Jakarta Raya (KDSJR) menyalahkan sikap Kementerian Pertanian yang membuat harga daging sapi terus melonjak dan tetap tinggi.

Kisruh daging sapi sudah terjadi sejak 1,5 tahun yang lalu, saat pemerintah mengurangi stok impor daging sapi. Stok impor dikurangi untuk mendukung program swasembada daging tahun 2014 ini diusung oleh Kementerian Pertanian.


"Kalau dilihat rentetannya, pemerintah dengan semangat swasembada daging di tahun 2014 kenyataannya tidak terjadi. Jadi yang harus disalahkan adalah Kementerian Pertanian," ujar Ketua Umum KDSJR Sarman Simanjorang kepada detikFinance, Senin (5/08/2013).


Sarman juga tidak menepis anggapan ada pemain yang menjadi penyebab harga daging sapi melambung. "Kalau pemain-pemain itu biasalah, tetapi tidak signifikan," imbuhnya.


Sementara itu, Sarman juga menyoroti sikap Perum Bulog saat mendistribusikan daging sapi beku impor asal Australia saat ini. Menurut Sarman, seharusnya Bulog menjual daging sapi beku langsung ke masyarakat bukan melalui pasar.


"Seharusnya langsung ke masyarakat biar distribusi merata. Kalau lewat pasar, para pedagang daging sapi jelas terganggu, kemudian muncul isu-isu daging impor tidak halal, padahal isu itu tidak benar dan hanya dibuat-buat para pedagang," katanya.


Kemudian untuk impor sapi siap potong, Sarman berharap agar sapi-sapi itu segera didistribusikan ke rumah pemotongan hewan untuk segera dilakukan pemotongan.


"Sapi siap potong, langsung distribusikan ke RPH dan potong kemudian distribusikan ke pasar," cetus Sarman.


(wij/dnl)