Harga Emas Turun ke Tingkat Terendah dalam 3 Minggu

Singapura - Hari ini harga emas internasional turun ke tingkat terendahnya dalam 3 minggu ini. Penurunan ini terjadi karena kekhawatiran bank sentral AS yaitu The Fed akan mengakhiri program stimulusnya, akibat membaiknya data perdagangan AS.

Harga komoditas khususnya logam berharga seperti emas pernah naik menembus rekor tertingginya di 2011, didorong oleh paket stimulus yang dilakukan oleh The Fed. Harga komoditas memang sangat rentan terhadap program stimulus ini.


Selain karena kekhawatiran berakhirnya program stimulus The Fed, penurunan harga emas juga dipengaruhi oleh datarnya pembelian emas fisik di musim panas.


Para pelaku pasar melihat, secara teknikal, harga emas telah turun di bawah ambang batas US$ 1.300 per ounce. "Perdagangan di Agustus selalu berat karena kondisi pasar yang mudah dimanipulasi. Kami melihat batas bawah emas ada di US$ 1.268-US$ 1.270 per ounce, tapi bila bisa menembus itu, maka harga emas akan menuju US$ 1.245-US$ 1.251 per ounce dengan mudah," tutur seorang pelaku pasar di Singapura seperti dikutip dari Reuters, Rabu (7/8/2013).


Harga spot emas hari ini turun 0,3% ke US$ 1.277,61 per ounce, dan sempat menyentuh US$ 1.273,14 per ounce atau level terendahnya sejak pertengahan Juli 2013. Sementara harga emas di AS turun US$ 6 per ounce menjadi US$ 1.276,6 per ounce.


Sementara di bursa berjangka Shanghai, harga emas turun mendekati 2%. Tidak banyak pembelian emas di China selaku konsumen emas terbesar kedua di dunia setelah India. Impor emas China melalui Hong Kong juga turun 4% selama Juni.


(dnl/dnl)