Seperti di Singapura, Tiket KRL Pakai Jaminan Rp 5.000

Jakarta - PT KAI Commuter Jabodetabek menerapkan sistem E-ticketing Kereta Rel Listrik (KRL) baru untuk kartu single trip (KST) menjadi tiket harian berjaminan (THB). Ini bertujuan untuk menghindari kerugian akibat hilangnya kartu beberapa waktu lalu.

Dirut KCJ Tri Handoyo mengatakan sistem ini terpaksa diberlakukan. Mengingat sempat hilangnya 800 ribu kartu dan merugikan perseroan Rp 4 miliar.


"Akhir Juli, tercatat kehilangan 800 ribu kartu dengan ongkos produksi Rp 5000/kartu senilai Rp 4 miliar.Untuk itu kami akan terapkan sistem baru. Terutama soal KSP yang akan diubah menjadi THB," ujarnya di kantor KCJ, Stasiun Djuanda, Jakarta, Senin (5/8/2013).


Dengan demikian, setiap karcis KRL harian berbagai tujuan dikenakan jaminan Rp 5.000 sekali jalan. Nah, jaminan ini akan dikembalikan saat penumpang mengembalikan kartu setelah turun dari kereta.


Jika kartu tidak dikembalikan ke pihak stasiun tidak apa-apa, tapi uang jaminan sebesar Rp 5.000 itu tidak akan dikembalikan kepada penumpang. Hal ini juga diterapkan di jaringan kereta negara lain, seperti contohnya Singapura.


Rencananya sistem baru ini akan diberlakukan pada tanggal 20 Agustus 2013. Perseroan masih melihat agenda sosialisasi yang akan dilakukan mulai dari sekarang.


"Sekarang karena lagi situasi mudik maka sosialisasi agak susah. Jadi rencananya 20 Agustus, tapi kalau sampai tanggal 18 Agustus belum ada kesiapan penuh, maka akan diundur," ucapnya


Secara fungsi, menurutnya tidak ada perbedaan yang signifikan dibanding dengan KST. Namun, kartu baru ini menerapkan besaran uang jaminan. Kartu dibuat berwarna putih dengan desain gambar yang baru.


"Seperti kartu single trip, kartu yang baru ini digunakan untuk satu kali perjalanan KRL pada hari pembelian," sebutnya.


Ia menjelaskan, saat penumpang ingin menggunakan jasa kereta, seperti biasa penumpang harus menuju loket. Untuk mendapatkan THB maka penumpang harus mengeluarkan biaya reguler ditambah dengan uang jaminan.


"Jadi kalau kemarin membeli tiket tanpa uang jaminan. Sekarang ada uang jaminan. Jadi Djuanda - Manggarai (1 stasiun). Di awal bayar Rp 7.000. Rp 2.000 adalah ongkos dan Rp 5.000 adalah uang jaminan," ujarnya.


Setelah sampai di Manggarai, penumpang dapat melakukan pengembalian (refund) atas uang jaminan sebelumnya. Petugas loket akan melayani permintaan penumpang. Akan tetapi ada pilihan lain, yaitu dengan membawa tiket tersebut pulang.


"Kartu selesai dibawa, dan dikembalikan lagi di Manggarai. Nanti bisa refund. Jadi kalau tidak mau kembalikan, bisa dibawa pulang dan dipergunakan kembali," kata Tri.


Ia menuturkan tiket tersebut akan diberikan masa aktif selama 7 hari. Jika penumpang ingin kembali menggunakan kembali keesokan harinya, cukup datang ke petugas loket lalu bayar seusia tujuan saja, tidak perlu bayar jaminan lagi.


"Masa tenggang kartu 7 hari setelah tanggal terakhir melakukan perjalanan. Langsung saja bawa ke loket, tempelkan dan sebutkan tujuan dan bayar," pungkasnya.


(ang/ang)