Buah Impor Asal Tiongkok Rajai Pasar Kramat Jati

Jakarta -Para pedagang di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur tidak masalah pemerintah menghentikan impor apel Gala dan Granny Smith asal Amerika Serikat (AS) yang diduga mengandung bakteri membahayakan. Asalkan apel impor dari Tiongkok tetap ada.

"Kalau pemerintah mau setop impor apel AS tidak apa-apa, yang penting jangan apel dari China," kata Budi, pedagang di pasar itu kepada detikFinance, Rabu (28/1/2015).


Kedua jenis apel asal AS tersebut sedang hangat dibicarakan, karena mengandung bakteri Listeria monocytogenes dan telah memakan korban jiwa di negara asalnya.


Budi mengatakan, di Pasar Kramat Jati, buah impor asal Tiongkok adalah penguasa. Karena banyak peminatnya dan penjualannya tinggi.


"Di sini yang laku dari China, pokoknya China penguasa. Karena yang laku buah dari China," kata Budi.


Bayangkan, dalam seminggu, 50 karton apel asal AS belum tentu habis dijualnya. Satu karton bobotnya sekitar 18 kg. Sementara apel dari Tiongkok, dalam sehari bisa terjual 200 karton.


Harga apel asal Tiongkok juga lebih murah. Satu karton apel Tiongkok hanya Rp 380 ribu, semenara apel asal AS mencapai Rp 500 ribu.


Di pasar tersebut, apel yang dijual beragam asalnya. Selain dari Tiongkok dan AS, ada juga apel impor dari Afrika Selatan dan Selandia Baru.


"Apel dari China paling laku untuk jenis apel Fuji," jelas Budi.


(dnl/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com