Ini 2 Hal yang Bikin Mendag Gobel Resah

Jakarta -Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menyatakan salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah besarnya konsumsi dan daya beli masyarakat. Sayangnya, produk yang diperjual-belikan banyak yang tidak asli dan bahkan ada pula barang bekas.

"Pasar Indonesia sangat besar, ini adalah insentif yang tidak dimiliki negara ASEAN lain. Jadi jangan barang yang masuk ke Indonesia kualitasnya rendah," tegas Gobel saat ditemui di kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Selasa (27/01/2015).


Gobel menyatakan, 40% barang yang beredar di dalam negeri adalah produk palsu alias abal-abal. "40% barang yang beredar itu barang KW," imbuhnya.


Selain maraknya peredaran produk abal-abal, ada hal lain yang membuat Gobel resah yaitu penjualan baju bekas impor yang membuat industri tekstil di dalam negeri ikut terganggu. Hal ini yang bisa menjadi penghambat peningkatan nilai ekspor yang ditargetkan mencapai 300% dalam waktu 5 tahun mendatang.


"Apalagi sekarang banyak pakaian bekas yang beredar, ini jelas menggangu industri garmen. Alas kaki dan garmen di Bandung punya potensi besar diekspor. Dengan adanya kejadian ini tentu menjadi penghambat," tukas Gobel.


(wij/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com