Ini Cara Menteri Susi Setop Impor Garam Mulai Akhir 2015

Jakarta -Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sudah menargetkan akhir 2015 Indonesia bisa berswasembada garam berbagai jenis. Sehingga impor garam khususnya garam industri bisa segera dihentikan.

Dirjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (KP3K) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Sudirman Saad optimistis produksi garam Indonesia meningkat di 2015.


"Normalnya asumsi kita kemarau 8 bulan, sebenarnya 2015 kita bisa genjot sehingga produksi 4 juta ton," kata Sudirman saat ditemui di Gedung Mina Bahari III, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Senin (5/01/2015).


Prediksi produksi garam di tahun 2015 sebesar 4 juta ton jauh lebih besar dari capaian produksi garam di tahun 2014 yang hanya 2,5 juta ton, sebanyak 300.000 ton diproduksi oleh PT Garam. Secara total kebutuhan garam nasional di tahun 2014 sebesar 4 juta ton, mencakup 2,2 juta ton garam industri dan 1,8 juta ton untuk garam konsumsi rumah tangga.


"Produksi garam konsumsi surplus kira-kira 300.000-500.000 ton. Sebenarnya kita berharap kelebihan ini diolah melalui fasilitas Kemenperin (Kementerian Perindustrian) sehingga (kelebihan garam konsumsi) itu menjadi substitusi impor untuk garam industri," paparnya.


Ia optimistis sebanyak 4 juta ton garam bisa dihasilkan di 2015. Berbagai cara akan dilakukan termasuk penggunaan teknologi geomembran dan upaya maksimal lahan-lahan garam yang belum digarap.


Tahap pertama, KKP akan memfasilitasi penggarapan pada lahan petani sebanyak 28.000 hektar dengan menggunakan teknologi geomembran. Sehingga dengan cara itu, asumsi produksi diperkirakan mencapai 100 ton/hektar/musim atau kumulatif bisa mencapai 3 juta ton.Next


(wij/hen)