Tambang Bakrie Mau Bayar Utang Pakai Saham Anak Usaha, Tapi Sebagian Masih Digadai

Jakarta -PT Bumi Resources Tbk (BUMI) berniat melunasi utangnya ke China Investment Corporation (CIC), perusahaan asal Tiongkok. Salah satunya adalah melalui menukar utang dengan saham anak-anak usaha.

Dua anak usaha yang akan dilepas sahamnya adalah PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). Jumlah saham BRMS yang akan dilepas kepada perusahaan asal Tiongkok itu sebanyak 42%. Sementara saham KPC sebesar 19%.


Yang jadi masalah sekarang adalah kepemilikan saham tambang Grup Bakrie di BRMS hanya sebesar 25,52%. Ke mana sisa saham-sahamnya?


"Sampai dengan saat ini tidak terdapat perubahan kepemilikan Perseroan atas saham BRMS. Perseroan tetap menjadi pemegang saham mayoritas dan pengendali BRMS," kata kata Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava dalam keterangan tertulis kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (9/1/2015).


Ia mengatakan, memang ada perubahan persentase kepemilikan per tanggal 18 Desember 2014. Namun menurut Dileep, hal itu hanyalah perubahan dalam hal pencatatan saja.


"Kontrol dan pengendalian masih ada pada Perseroan," jelasnya.


"Saat ini Perseroan hanya meminjamkan saham milik BRMS tersebut kepada pihak ketiga yang tidak terafiliasi. Namun demikian, Perseroan masih merupakan pemegang saham mayoritas dan pengendali BRMS," ujarnya.


Rencana pelunasan utang perusahaan tambang pimpinan Direktur Utama Ari S. Hudaya itu masih terganjal penundaan kewajiban pembayaran utang (moratorium) oleh Pengadilan Singapura. Pengalihan saham dua anak usahanya itu belum bisa dilakukan sampai moratorium selesai.


Hingga akhir September 2014 lalu, jumlah utang BUMI mencapai Rp 44 triliun. Berikut rinciannya:



  • Guaranteed Convertible Bond I sebesar US$ 375 juta

  • Country Forest Limited Facility 2009 sebesar US$ 1,037 miliar

  • Guaranteed Senior Secured Notes sebesar US$ 300 juta

  • Credit Suisse 2010 Facility - 2 (Amended & Restated) sebesar US$ 117,5 juta

  • Guaranteed Senior Secured Notes II sebesar US$ 700 juta

  • UBS AG Facility sebesar US$ 62,5 juta

  • Axis Bank Limited Facility 2011 sebesar US$ 140 juta

  • Deutsche Bank 2011 Facility sebesar US$ 54 juta

  • China Development Bank Facility sebesar US$ 600 juta

  • RBI Loan Facility sebesar US$ 80,69 juta

  • Credit Suisse Facility -2014 sebesar US$ 114,31 juta

  • Castleford Investment Holdings Ltd Facility 2013 sebesar US$ 150 juta


(ang/dnl)