Rugi Anak Usaha Tambang Bakrie Bengkak 148% Jadi Rp 1,7 Triliun

Jakarta -PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mencatat rugi bersih sebesar US$ 140,9 juta (Rp 1,7 triliun) di triwulan III-2014. Kerugiannya bengkak 148% atau lebih dari dua kali lipat, jika dibandingkan rugi pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 56,83 juta (Rp 681 miliar).

Seperti dikutip dari laporan kinerja keuangan anak usaha PT Bumi Resorces Tbk (BUMI), Jumat (9/1/2015), membengkaknya rugi sejalan dengan omzet perseroan yang turun.


Pendapatan anak usaha tambang Grup Bakrie itu pada sembilan bulan pertama tahun 2014 tercatat sebesar US$ 13 juta, sedangkan di tahun sebelumnya sebesar US$ 15,2 juta.


Beban usaha ikut turun dari US$ 8,1 juta menjadi US$ 5,1 juta di triwulan III-2014. Tingginya beban keuangan yang mencapai US$ 94 juta menggerus omzet sehingga perseroan masih mencatat rugi.


Beban keuangannya tahun pada akhir September 2013 masih sebesar US$ 44,2 juta. Total beban lain-lain perseroan pun bengkak menjadi US$ 160,8 juta di triwulan III-2014, sebelumnya hanya US$ 61,9 juta.


Beban keuangan yang tinggi itu pada akhinya membuat rugi bersih perseroan membengkak hingga lebih dari dua kali lipat.


Pada perdagangan hari ini hingga pukul 11.05 waktu JATS, harga saham BRMS terpantau naik tipis 6 poin (2,14%( ke level Rp 287 per lembar. Sahamnya tidak terlalu aktif diperdagangkan, hanya 21.055 lot sebanyak 140 kali dengan volume Rp 600,7 juta.


(ang/dnl)