3 Aturan Baru Pemerintah Ini Bikin Pengusaha Paket Wisata Cemas

Jakarta -Upaya Pemerintah menerbitkan sebuah aturan tak selalu mendapat tanggapan positif dari masyarakat. Ada saja kelompok masyarakat yang merasa dirugikan dari kebijakan yang ditelurkan pemerintah.

Haris, pengusaha paket perjalanan yang berdomisili di Jakarta mengatakan, usaha yang dilakoninya harus menderita tekanan bertubi-tubi dari sejumlah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah yang baru berlangsung kurang lebih tiga bulan ini.


"Baru tiga bulan, tapi terasanya agak berat. Banyak peraturan-peraturan yang bikin kita (pengusaha jasa paket perjalanan)‎ tertekan," ujar dia saat ditemui detikFinance di Tanjung Barat, Jakarta, Sabtu (10/1/2015).


Ia menyebut, sedikitnya ada 3 aturan yang membuat pelaku usaha seperti yang dilakoninya mengerutkan dahi.


"Pertama adalah soal bahan bakar minyak (BBM). Belum lama naik, harga travel naik, biaya-biaya naik. Itu sudah memberatkan. Sekarang harga BBM turun pun, travel belum turunkan harga‎. Itu buat sudah repot," ujar pria 30 tahun ini.


Kedua, ia melanjutkan, adalah larangan pegawai pemerintah melakukan kegiatan di hotel dan membatasi frekuensi perjalan dinas.


"Kita sebenarnya nggak mau mengeluh tapi dirasa-rasa pengaruhnya terasa juga. Banyak yang ngerem keluar-keluar kota. Kalau 5 tahun begini juga, lumayan kita," ujar dia.Next


(dna/ang)