Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 2 Januari 2015 ditutup menguat 0,30% pada level 5242. Sektor properti konstruksi menyumbangkan penguatan terbesar. Investor asing melakukan net sell senilai Rp4,2 miliar. Inflasi Desember tercatat sebesar 2,46% MoM dan 8,36% YoY. Neraca perdagangan November tercatat defisit USD425,7 juta. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix dan bergerak fluktuatif pada perdagangan akhir pekan lalu. Indeks ISM manufaktur AS bulan Desember turun pada level 55,5 dari bulan sebelumnya 58,7. Sedangkan data construction spending bulan November turun 0,3% dari bulan sebelumnya yang naik 1,2%. Indeks PMI manufaktur China bulan Desember turun pada level terendah selama 18 bulan terakhir, yaitu pada level 50,1 dari 50,3. Data manufaktur di area euro lebih rendah dari estimasi sebelumnya. Presiden ECB menyatakan tidak bisa mengesampingkan risiko deflasi di area euro, yang mengindikasikan potensi diberlakukannya QE meningkat. Bank of England akan mel akukan pertemuan pada Kamis. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya auto sales, factory orders, ISM service, ADP Employment index, trade balance, FOMC minutes, consumer credit, nonfarm payrolls, unemployment rate dan wholesale inventories. Indeks Harga Saham Gabungan hari diperkirakan bergerak cenderung mixed. IHSG diperkirakan berada di kisaran level 5212-5265. Rekomendasi: BBRI, PTPP, BMRI, INDF, KLBF, ADHI, PGAS, UNVR, UNTR, WIKA. (ang/ang)
