Demikian disampaikan Direktur Utama Perseroan Bambang E Marsono, saat acara Due Diligence Meeting and Pulic Expose, di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Selasa (3/3/2015).
Dia mengatakan, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa peranan sektor konstruksi masih menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.
Bahkan, pada 2014, pertumbuhan sektor konstruksi sebesar 6,58% menempati posisi kedua setelah sektor transportasi dan komunikasi yang tumbuh sebesar 9,31%.
"Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang sektor konstruksi, kegiatan usaha perseroan akan diuntungkan dengan kondisi pasar konstruksi, yang memiliki tingkat pertumbuhan stabil," kata dia.
Tercatat, nilai kontrak hingga September 2014 mencapai Rp 1,553 triliun, di mana porsi pemerintah sebesar Rp 1,356 triliun dan swasta Rp 197 miliar.
Sedangkan pendapatan perseroan dari Pekerjaan Umum (PU) sebesar Rp 932 miliar, dari kementerian lain-lain Rp 200 miliar, Pemda Tingkat I dan II Rp 217 miliar, BUMN Rp 148 miliar, dan swasta Rp 138 miliar.Next
(drk/rrd)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
