Pemerintahan AS Tutup 11 Hari, Kafe dan Restoran Mulai Sepi

Washington - Dampak penutupan pemerintahan AS yang sudah berjalan 11 hari mulai berdampak bagi ekonomi. Dirumahkannya ribuan pegawai pemerintah, berdampak pada bisnis sektor swasta.

Pada kota-kota besar di AS, ribuan pengasuh, tukang pipa, pembuat sandwich (roti isi), pekerja IT, dan lainnya mulai terkena dampak penutupan pemerintahan. Karena pekerjaan mereka juga bergantung pada jalannya pemerintahan.


Meskipun kalangan Kongres dan Presiden Barack Obama sedang mencari cara untuk bisa kembali menggaji para pegawai pemerintahan, namun tipis harapan pemerintah bisa menutup kerugian-kerugian di sejumlah sektor ekonomi.


Seperti diketahui, sejak 1 Oktober 2013 sampai saat ini, pemerintahan AS masih ditutup karena anggaran yang belum disetujui Kongres. Akhirnya uang pemerintah menipis, dan terpaksa merumahkan ribuan pegawai.


Ada kisah seorang imigran dari Senegal yaitu Aboubakarim Ndao. Ayah berumur 24 tahun dengan dua anak ini bekerja di sebuah kafetaria bernama Au Bon Pain yang terkenal dengan sandwich, roti, serta saladnya. Sejak pemerintahan AS tutup, kafetaria tempatnya bekerja sepi, karena lokasinya berdekatan dengan sejumlah kantor-kantor pemerintahan.


Sejak ditutupnya pemerintahan pada 1 Oktober 2013, makin sedikit pelanggan yang datang untuk sarapan dan makan siang.


Ndao mengatakan, dalam situasi normal, ada 12 orang yang bekerja dalam satu shift. "Namun minggu ini dan minggu lalu, hanya 5 orang saja," ujar Ndao dikutip dari AFP, Sabtu (11/10/2013).Next


(dnl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!